A.
Pendahuluan :
Gerak pada vertebrata memerlukan rangka dan otot.
Rangka merupakan tulang-tulang
yang memberi bentuk tubuh pada organisme. Rangka tidak dapat bergerak
sendiri, tetapi digerakan oleh
otot. Oleh karena itu, rangka disebut sebagai alat gerak pasif.
Sebaliknya otot pada tubuh vertebrata berfungsi melekatkan dan
menghubungkan berbagai organ
tubuh. Misalnya : menghubungkan kulit dengan tulang, kulit dengan kulit dan
tualng dengan tulang. Otot
bekerja dengan cara berkeontraksi, yaitu otot melakukan gerak menarik, tetapi
tidak melakukan gerak mendorong. Umumnya otot tersusun berpasangan atau
berkelompok untuk melakukan gerak berlawanan. Saat satu otot atau kelompok otot
berkontraksi ( gerak memendek ) maka otot pasangannya berelaksasi ( gerak
mengendur ). Oleh karena otot dapat melakukan gerak sendiri, maka otot
merupakan alat gerak aktif.
B.
Rangka ( Skeleton )
Sistem rangka dibedakan atas dua yaitu : sistem rangka
luar ( Eksoskeleton ) dan sistem rangka dalam ( Endoskeleton ).
1) Eksoskeleton
Terdiri dari Shell dan Body case.
· Shell atau cangkang : merupakan eksskeleton
yang tidak menutupi seluruh tubuh hewan. Shell terdiri dari satu atau dua
bagian ( kepingan ) yang tumbuh bersamaan dengan tubuh pemiliknya. Shell paling
banyak ditemukan pada hewan-hewan Bivalvia dan Gastropoda ( Molusca ).
· Body case : lebih kompleks daripada Shell. Body case
merupakan eksoskeleton yang menutupi seluruh permukaan tubuh hewan. Body case
terdiri dari sejumlah kepingan yang disatukan pada sendi-sendi tertentu yang
fleksibel. Body case tidak dapat tumbuh, sehingga secara periodik body case
harus ditinggalkan dan diganti dengan yang baru. Contohnya : pada Arthropoda
yang mencakup kelompok serangga, udang dan laba-laba.
2) Endoskeleton
Tersusun dari tulang menyusun tubuh hewan dari dalam.
Endoskeleton hanya ditemukan pda hewan vertebrata. Endoskeleton reltif ringan,
sehingga menguntungkan bagi hewan darat untuk bergerak dengan cepat.
Endoskeleton dapat tumbuh seiring dengan pertumbuhan tubuh pemiliknya.
C.
Fungsi Rangka :
Rangka pada vertebrata berupa persendian
tulang-tulang, yang mempunyai fungsi sebagai berikut :
v Formasi bentuk tubuh.
Tulang-tulang
yang bersendi menyusun rangka tubuh yang menentukan bentuk dan ukuran tubuh.
v Formasi Sendi-sendi
Tulang-tulang
yang berdekatan membentuk persendian yang bergerak, tidak bergerak, atau
sedikit bergerak tergantung pada kebutuhan fungsional tubuh.
v Perlekatan otot-otot
Tulang-tulang
menyediakan permukaannya sebagai tempat untuk melekatkan otot-otot. Otot-oto
dapat berfungsi dengan baik apabila melekat dengan kuat pada tulang.
v Bekerja sebagai pengungkit
Tulang-tulang
digunakan sebagai pengungkit untuk berbagai macam aktivitas selama pergerakan.
v Penyokong dan penyebaran berat badan serta daya tahan
untuk menghadapi pengaruh tekanan dan pengaruh mekanis.
Tulang-tulang
menyokong berat badan, dan memelihara sikap tubuh tertentu ( misalnya sikap
tegak pada manusia ) serta menahan tarikan atau tekanan pada tulang.
v Proteksi
Tulang-tulang
membentuk rongga yang mengandung serta melindungi struktur-struktur yang halus,
seperti otak, sumsum –tulang belakang, jantung, paru-paru dan sebagian besar
organ-organ bagian dalam tubuh.
v Hemopoesis
Sumsum
tulang merupakan tempat pembentukan sel-sel darah.
v Fungsi imunologis
Sel-sel
imunitas dibentuk di dalam sumsum tulang. Misalnya pembentukan limfosit B yang
kemudian membentuk antibodi untuk sistem kekebalan tubuh.
v Penyimpanan kalsium
Tulang-tulang
mengandung sekitar 97 % kalsium yang terdapat di dalam tubuh. Kalsium tersebut
berupa senyawa anorganik maupun garam-garam terutama kalsium fosfat.
D. Pengelompokkan Rangka Manusia
Rangka tubuh manusia terdiri dari 206 tulang dengan
berbagai bentuk dan ukuran, akan tetapi seluruh tulang tersebut saling
berhubungan. Secara garis besar rangka tubuh manusia digolongkan menjadi dua
kelompok, yaitu :
1) Skeleton Aksial
Merupakan rangka endoskeleton terdiri dari :
o Tulang tengkorak
o Tulang belakang
o Tulang dada
o Tulang rusuk atau tulang iga.
Ø Tulang Tengkorak ( Os. Cranium
)
Tersusun dari 28 buah tulang. Tulang tempurung kepala
merupakan gabungan dari tulang-tulang tempurung kepala ( Cranium ), tulang
muka, dan tulang rahang.
Tulang tempurung kepala : berfungsi untuk melindungi otak. Tulang
tempurung kepala tersusun dari :
o tulang dahi ( Os. Frontal )
o tulang kepala belakang ( Os. Ocipital )
o tulang baji ( Os. Sphenoid )
o tulang pelipis ( Os. Temporal )
Hubungan antartulang tersebut membentuk persendian
tetapi tidak dapat digerakan sehingga disebut dengan Sutura.
Ada beberapa macam sutura : * sutura koronal, * sutura
squamous, dan * sutura lambdoid.
Di bawah tempurung kepala terdapat rongga khusus yang
disebut : Foramen magnum yang menjadi tempat keluar masuknya pembuluh darah dan
saraf yang kemudian menuju ke sumsum tulang belakang.
Tulang muka :
terdapat pada bagian depan kepala.
Tulang muka membentuk rongga mata untuk melindungi
mata dan rongga hidung serta langit-langit. Tulang muka bersama dengan tulang
rahang akan memberi bentuk wajah. Tulang muka dan tulang rahang terdiri dari :
o tulang rahang atas ( Os. Maxilaris )
o tulang rahang bawah ( Os. Mandibularis )
o tulang pipih ( Os. Zigomaticum )
o tulang air mata ( Os. Lacrimal )
o tulang hidung ( Os. Nasal )
o tulang langit-langit ( Os. Palatum ).
Ø Tulang Belakang ( Os. Vertebra )
Tulang belakang berada di bagian tengah tubuh yang
berfungsi untuk menopang seluruh bagian tubuh, melindungi organ dalam tubuh dan
merupakan tempat perlekatan tulang rusuk.
Pada stadium embrio, tulang belakang berbentuk bulat
panjang dan belum memiliki segmen yang disebut : Notochorda ( kordadorsalis ).
Setiap tulang belakang dilapisi oleh tulang rawan yang disebut : Diskus
intervertebra. Setiap segmen atau ruas tulang belakang dapat bergerak sedikit.
Seluruh gerakan setiap segmen digabung sehingga memungkinkan orang untuk
membungkukkan badan atau melakukan senam.
Tualng belakang terdiri dari 26 segmen atau ruas yang
terdiri dari 24 segmen tulang belakang ditambah dengan tulang kemaluan dan
tulang ekor. Namun pada saat embrio, tulang belakang terdiri dari 33 segmen.
Pada perkembangan sebelum bayi lahir, ada beberapa segmen tulang belakang yang
berfusi.
Tulang kelangkang ( Os. Sacrum ) merupakan fusi dari 5
segmen tulang belakang, sedangkan tulang ekor ( Os. Coxygea ) merupakan fusi
dari 4 segmen terakhir dari tulang belakang.
Dengan demikian ke-26 segmen tulang belakang tersebut
dapat digolongkan menjadi :
o 7 segmen tulang leher ( Vertebra servikalis )
o 12 segmen tulang punggung ( vertebra dorsalis )
o 5 segmen tulang pinggang ( vertebra lumbalis )
Tulang leher paling atas yang berhubungan dengan
tempurung kepala disebut : Tulang Atlas.
Ø Tulang Dada ( Os. Sternum )
Tulang dada terdiri dari 3 bagian yaitu :
1. Kepala tulang dada ( Os. Manubrium )
2. Bada tulang dada ( Os. Korpus )
3. Taju Pedang ( Os. Xiphoid )
Kepala tulang dada merupakan tempat melekatnya tulang
selangka dan tulang rusuk pertama. Sedangkan badan tulang dada merupakan tempat
melekatnya 9 tulang rusuk berikutnya.
Ø Tulang Rusuk ( Os. Costae )
Tulang rusuk terdiri atas 12 pasang.
Tulang rusuk digolongkan menjadi 3 kelompok
sebagai berikut :
1. Tulang Rusuk Sejati ( Os. Castae Vera )
o berjumlah 7 pasang
o Ujung depannya melekat pada tulang dada, sedangkan
ujung belakang tulang rusuk sejati melekat pada segmen tulang punggung.
2. Tulang Rusuk Palsu ( Os. Costae spuria )
o Berjumlah 3 pasang
o Ujung depannya melekat pada tulang rusuk di atasnya,
sedangkan ujung belakang tulang rusuk palsu melekat pada segmen tulang
belakang.
3. Tualng Rusuk Melayang ( Os. Costae Fluktuantes )
o Berjumlah 2 pasang
o Ujung depannya tidak melekat pada tulang manapun,
sedangkan ujung belakang tulang rusuk melayang melekat pada segmen tulang
belakang.
2) Skeleton Apendikuler
Merupakan rangka pelengkap endoskeleton yang terdiri
dari : tulang-tulang anggota gerak depan dan tulang-tulang anggota gerak
belakang.
o Tulang-Tulang Anggota Gerak atas / depan ( Extremitas
Superior )
Tulang-tulang anggota gerak atas terdiri atas :
1. Tulang bahu :
Terdiri
atas :
o Tulang selangka ( Os. Clavicula ) : bagian depan
tulang selangka melekat pada bagian kepala tulang dada ( Os. Manubrium )
o Tulang belikat ( Os. Scapula ) : menjadi tempat
perlekatan tulang lengan atas ( Os. Humerus )
2. Tulang lengan atas :
Berhubungan dengan tulang lengan bawah ( Os.
Radio-ulna ), yaitu pada tulang hasta ( Ulna ) dan tulang pengumpil ( Radius ).
3. Tulang lengan bawah: ( Tulang hasta dan
pengumpil )
Berhubungan dengan tulang pergelangan tangan ( Os.
Carpal ).
Kemudian dengan tulangan telapak tangan ( Os.
Metacarpal ) dan tulang jari tangan ( Os. Phalanges ).
o Tulang-Tulang Anggota Gerak bawah / belakang (
extremitas inferior )
Tulang anggota gerak bawah terdiri atas :
1. Tulang Pinggul ( Os. Pelvis ):
Tersusun atas tulang :
a)
Tulang kelangkang ( Os. Sacrum ) yang
merupakan persatuan/fusi 5 ruas tulang belakang dan tulang ekor (
Os. Coccyx ) yang merupakan fusi 4 ruas tulang belakang.
b)
Tulang duduk ( Os. Ischium )
c)
Tulang usus ( Os. Ilium )
d)
Tulang kemaluan ( Os. Pubis ) yang
terletak di kanan dan kiri.
e)
Pada tulng pinggul terdapat lekukan yang
disebut : Asetabulum yang merupakan tempat melekatnya tulang paha ( Os. Femur )
2. Tulang paha ( Os. Femur ) :
Tulang paha berhubungan dengan tulang betis ( Os.
Fibula ) dan tulang kering ( Os. Tibia ). Pada persendian antara
tulang paha, tulang betis dan tulang kering terdapat tulang tempurung lutut (
Os. Patela )
3. Tulang betis dan tulang kering : berhubungan dengan
tulang pergelangan kaki ( os. Tarsal ), kemudian dengan tulang tulang telapak
kaki ( os. Metatarsal ) dan tulang jari kaki ( os. Phalanges ).
|
BERITA UMUM
Jumat, 11 April 2014
SISTEM GERAK PADA MANUSIA
Minggu, 23 Februari 2014
PERUBAHAN SITE PLAN RKB BANSOS 2013
KRONOLOGIS PERUBAHAN SITE PLAN
PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU
SMAS St. Thomas Aquinas adalah
sebuah lembaga pendidikan swasta yang dikelolah oleh Yayasan Mardi Wiyata milik
para Frater Kongregasi Maria Bunda Hati Kudus.
Kondisi sekolah di tahun
pelajaran 2013/2014, jumlah peserta didik seluruhnya adalah 841 orang. Dari
jumlah yang ada kalau dipetakan berdasarkan rombongan belajar menurut peraturan
pemerintah, maka jumlah rombongan belajar seluruhnya adalah 27(Dua Puluh Tujuh).
Sementara jumlah ruang kelas yang tersedia hanya berjumlah 19(Sembilan Belas). Dengan
demikian maka terjadi kekurangan ruang kelas sebanyak 8(Delapan). Dengan
kondisi ini, maka sementara
ditanggulangi dengan cara mengatur waktu kegiatan belajar mengajar menjadi pagi
hari dan siang hari. Oleh karena itu 18 rombel (Khusus Kelas X dan XII)
melaksanakan kegiatan belajar mengajar di pagi hari, sedangkan 7 (Tujuh) rombongan
belajar melakasanakan kegiatan belajar mengajar pada siang hari ( Khusus Kelas
XI).
Sementara waktu berjalan SMAS St.
Thomas Aquinas mendapat bantuan Ruang Kelas Baru dari Bansos SMA tahun 2013
sebanyak 2 (Dua) paket, bantuan Ruang Baru Dari DAK (Dana Alokasi Khsusus)
sebanyak 3(Tiga) paket.
Dengan adanya bantuan ruang kelas
baru dari dua sumber ini, maka melalui rapat Dewan Guru tanggal 19 September
2013 disepakati untuk mengajukan proposal permohonan bantuan penambahan runga
kelas baru sebanyak 3(Tiga) ke Yayasan Mardi Wiyata. Dengan demikian jumlah
ruang kelas baru yang sedang dikerjakan sekarang berjumlah 8 (delapan ).
Dengan kondisi ini dan
mempertimbangkan tata letak bangunan di lokasi sekolah, maka Site Plan Ruang
Kelas Baru yang semulanya dibangun dengan 1(Satu) lantai diganti dengan site
plan yang baru dengan konstruksi baja
2(Dua) lantai. Jadi Site plan awal seperti yang dilampirkan bersamaan dengan
proposal hasil review di Bandung 30 Agustus s/d 1 September 2013 yang telah
kami kirimkan kembali ke alamat Direktur Pembinaan SMA u/p Subdit Sarana dan
Prasarana Direktorat Pembinaan SMA diganti dengan site plan baru dengan
kosntruksi baja bangunan berlantai dua. Perubahan ini sudah dikonfirmasikan ke
hotline bantuan sosial melalui (Ibu Yuyun Wahyuni – 081282813939) Direktorat
Pembinaan SMA tanggal 21 Nopember 2013 jam 10.30 WIT. Dan sebagai responnya
pihak sekolah diharuskan untuk mengirimkan proposal perubahan site plan sebagai
review atas site plan yang pertama dan secepatnya dikirimkan ke Direktorat
pembinaan SMA.
Dengan perubahan site plan baru ini,
maka perlu kami jelaskan pula bahwa; dikonstruksi
lantai satu terdapat dua ruang kelas baru yang merupakan bantuan Bansos SMA
2013. Melalui kesempatan ini juga perlu kami jelaskan bahwa bangunan dengan
konstruksi baja berlantai dua ini menggunakan alokasi dana yang terakumulasi
dari tiga sumber dengan rincian sebagai berikut :
·
Dana
dari Bansos SMA 2013 sebesar Rp.
339.722.000.-
·
Dana
DAK Pemerintah Daerah sebesar Rp.
280.500.000.-
·
Dana
Dari Yayasan Mardi Wiyata sebesar Rp.
1.129.778.000.-
Dengan demikian masalah
kekurangan ruang kelas sudah bisa teratasi dengan pembangunan 8 paket ruang
kelas baru ini. Demikian gambaran kronologis perubahan site plan yang kami
sampaikan ini, atas pengertian baik dan kerja samanya, kami haturkan limpah
terima kasih.
Sabtu, 22 Februari 2014
SUBSTANSI GENETIKA
I.
PENDAHULUAN
Di dalam
nukleus terdapat benang kromatin yang halus dan membentuk bangunan seperti
jala. Pada saat sel membelah benang kromatin akan memendek, menebal dan mudah menyerap
zat warna disebut kromosom.
Benang
kromatin mengandung DNA, RNA hasil transkripsi dan protein. Dengan demikian
kromosom pun mengandung DNA. DNA merupakan molekul hidup yang dapat mengadaka
replkasi. Karena kromosom mengandung DNA maka kromosom pun mampu mereplikasikan
diri. DNA merupakan tempat penyimpanan informasi genetik yang akan diwariskan
kepada keturunan. Kromosom dikatakan sebagai benang pembawa sifat, karean
sifat-sifat makhluk hidup pada dasarnya tersimpan di dalam DNA yang terdapat di
dalam kromosom terutama pada bagian yang disebut lokus.
RNA yang
menyusun kromosom merupakan RNA hasil transkripsi DNA. Di dalam nukleus DNA
disalin menjadi RNA yang kemudian akan dikeluarkan dari nukleus ke dalam
sitoplasma. Protein penyusun kromosom terdiri atas dua macam, yaitu protein
histon yang bersifat basa dan protein nonhiston yang bersifat asam. Kedua macam
protein ini berfungsi untuk mempertahankan keutuhan kromosom, sebagai enzim
pengganda DNA dan pengkopi DNA menjadi RNA.
II.
KROMOSOM
a.
Struktur
Kromosom
Kromosom sel eukariotik terdiri atas
bahan kompleks yang disebut kromatin. Kromatin tersusun atas : 27% DNA, 67%
Protein, dan 6% RNA hasil transkripsi DNA. Jadi DNA hanya sepertiga dari massa
kromosom.
Sekitar setengah dari protein yang
terdapat di dalam kromosom berupa histon. Histon merupakan protin dengan
konsetrasi asam amino yang tinggi dengan gugus tambahan ( -NH2 ),
misalnya : lisisn dan arginin. Histon melekat erat pada DNA membentuk
subunit-subunit seperti manik-manik pada rantai DNA dan disebut : nukleosom.
Oleh karena itu histon berperan penting
dalam pembungkusan DNA dan mempertahankan bentuk kromosom.
Protein nonhiston pada kromosom
mengandung lebih banyak asam amino ( dengan gugus tambahan –COOH ) dari pada
histon. Sebagian besar protein nonhiston berubah menjadi enzim-enzim yang
mengkatalisis proses transkripsi dan replikasi asam nukleat. Enzim tersebut
dikenal sebagai enzim polimerase.
Struktur kromosom terdiri atas dua
bagian utama, yaitu :
Penjelasan keterangan gambar :
1. Sentromer
· Sentromer atau kinetokor disebut juga
kepala kromosom.
· Merupakan bagian yang tidak
mengandung gen
· Di dalam sentromer terdapat granula
yang disebut: sferul.
· Pada saat sel membelah kromosom akan
menggantung paada benang spindel tepat pada sentromer.
· Fungsinya : sentromer berperan pada
saat pembelahan sel, yaitu sebagai tempat melekatnya benang spindel yang
mengarahkan pembelahan sel.
2. Lengan
Lengan
kromosom adalah badan kromosom itu sendiri. Lengan kromosom disebut dengan
kromatid. Umumnya krmososm memliki dua buah lengan yang dibatasi oleh
sentromer, kromosom telosentrik. Lengan kromosom tersusun atas :
o
Selaput/membran
: berfungsi untuk melapisi dan melindungi kromosom.
o
Matriks
: berupa cairan yang mengisi seluruh bagian kromosom.
o
Kromonema
: merupakan filamen yang sangat tipis/halus, berpilin yang terendam di dalam
matriks dan dapat terlihat selama
profase.
o
Kromomer/Lokus
: merupakan struktur berbentuk butiran manik-manik yang merupakan akumulasi
dari materi kromatin.
Selain
struktur utama tersebut du atas, juga pada kromosom terdapat struktur tambahan,
seperti :
· Satelit : merupakan bagian kromosom yang berbentuk
bulat dan terletak di ujung lengan kromatid. Satelit terbentuk karena
adanya konstriksi sekunder di daerah
tersebut.
· Telomer : merupakan daerah terujung
pada kromosom yang menghalang-halangi bergabungnya kromosom yang satu dengan
yang lainnya. Fungsinya : menjaga stabilitas pada bagian ujung kromosom agar
DNA di sekitar derah tersebut tidak terurai.
a.
Ukuran
dan Bentuk Kromosom
Ukuran kromosom sangat bervariasi
antara spesies yang satu dengan spesies yang lain, bahkan dalam satu spesies
pun ditemukan bermacam-macam bentuk dan ukuran kromosom. Ukuran kromosom hewan
lebih kecil daripada kromosom tumbuhan.
Ukuran kromosom : Diameternya : 0,2 –
20 mikron (µ), sedangkan panjangnya berkisar antara : 0,2 – 50 mikron (µ).
Bentuk kromosom dikelompokkan
berdasarkan letak sentromernya :
1. Metasentrik
Mempunyai
bentuk seperti huruf V. letak sentromernya di tengah sehingga membagi
lengan
kromosom menjadi dua bagian yang sama panjang.
2. Sub metasentrik
Mempunyai
bentuk seperti huruf J. sentromernya terletak submedian atau mengarah ke
salah
satu ujung lengan kromosom, sehingga kromosom terbagi menjadi dua bagian lengan
yang tidak sama panjang/asimetris. Satu lengannya panjang dan lengan lainnya
pendek.
3. Akrosentrik
Yaitu
kromosom yang sentromernya terletak di dekat ujung kromosom, sehingga satu
lengan kromosom sangat pendek dan lengan lainnya sangat panjang.
4. Telosentrik
Yaitu
kromosom yang sentromernya terletak di ujung, sehingga kromosomnya hanya
terdiri atas satu lengan saja dan berbentuk lurusseperti batang.
a.
Jumlah
Kromosom
Jumlah kromosom yang dimiliki oleh
tiap spesies makhluk hidup sanga bervariasi. Organism yang struktur tubuhnya
lebih kompleks biasanya memiliki jumlah kromosom yang lebih banyak daripada
organisme yang struktur tubuhnya lebih sederhana.
Meskipun bervariasi, jumlah kromosom
yang dimiliki oleh setiap jenis organisme akan selalu tetap atau konstan dan
terdapat dalam bentuk yang selalu berpasangan.
Sebagai contoh : setiap sel tubuh
manusia memiliki 46 buah kromosom atau 23 pasang kromosom.
Kromosom yang saling berpasangan ini
disebut : kromosom homolog. Kromosom homolog adalah kromosom yang memiliki
ukuran, bentuk, dan jumlah gen yang
sama.
Berdasarkan jumlah pasangan
kromosomnya, maka ada beberapa organisme yang memiliki kromosom : n kromosom (
haploid ), diploid ( 2n kromosom ), triploid ( 3n kromosom ), dan poliploid (
memiliki banyak kromosom ). Sel tubuh ( sel somatic ), misalnya sel otot,
tulang, darah dan saraf mengandung 2n kromosom ( diploid ), sedangkan sel
kelamin ( sel gamet ) mengandung n kromosom. Satu set kromosom haploid disebut
: genom/ploidi
b.
Tipe/Jenis
Kromosom
Setiap sel yang terdapat di dalam
tubuh organism pasti memiliki satu set kromosom dengan jumlah tertentu. Satu
set kromosom tersebut dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
1. Autosom
Autosom
disebut juga kromosom tubuh atau kromosom somatic. Autosom merupakan
kromosom yang menentukan
sift-sifat sel tubuh/karakter tubuh. Autosom tidak berperan
dalam menentukan
jenis kelamin suatu organisme. Jumlahnya
di dalam sel tubuh adalah :
2n – 2 dengan n = jumlah seluruh kromosom.Sebagai
contoh jumlah autosom tubuh
manusia adalah : 46 – 2 = 44 buah atau 22 pasang.
Jumlah autosom tubuh ayam adalah
40 – 2 = 38 atau 19 pasang.
2. Gonosom
Gonosom
disebut juga kromosom sex atau kromosom kelamin, karena kromosom ini
berperan
dalam menentukan jenis kelamin suatu organisme. Jumlah kromosom sex pada
sel
tubuh manusia terdiri atas dua buah atau sepasang. Jenis
kelamin pada manusia
ditentukan oleh kromosom sex ini. Kromosm dalam sel
kelamin tidak berpasang-pasangan
atau hanya satu set kromosom yang disebut
Haploid ( n ).
Pada
individu jantan ( ) :
umumnya
pasangan kromosom sexnya tidak sama, yaitu kromosom X lurus berbentuyk
batang
dan kromosom Y, bengkok pada salah satu ujungnya.
kedua kromosom sexnya
berbentuk sama yang disebut kromosom X.
Gbr. Susunan
kromosom sel kelamin jantan dan kromosom sel kelamin betina
Contoh
penulisan kromosom pada :
1. Manusia : jumlah kromosom manusia 46, bewrarti
kromosom sexnya 2 dan autosomnya 44 dalam tiap nucleus sel tubuhnya.
a. Jika manusia tersebut laki-laki :
maka penulisannya symbol kromosomnya :
22AA +
XY atau 44A + XY atau 46 XY
b. Jika manusia tersebut adalah wanita :
2. Drosophila melanogaster :
Jumlah
kromosm Drosophila melanogaster : 8, terdiri atas :
6
Autosom + 2 gonosom, dengan perincian sebagai berikut :
:
Sel tubuh : 6 Autosom + XY atau 3 pasang autosom + XY
Sel sperma : 4 kromosom yaitu : 3 autosom + X atau 3 autosom + Y
: Sel tubuh : 6 Autosom + XX atau 3
pasang autosom + XX
Sel telur : 4 kromosom yaitu : 3 autosom + X
I.
GEN
Di dalam
benang kromosom terdapat zarah penentu sifat individu. Zarah adalah unit
terkecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi agar tetap berfungsi. Zarah penentu
sifat tersebut di namakan gen. Karena merupakan penentu sifat, maka gen
berperan sebagai pengatur sifat keturunan yang akan diwariskan kepada generasi
berikutnya.
Dengan
demikian dapat disimpulkan : gen adalah :
·
Senyawa
kimia yang mengandung informasi genetic
·
Zarah
penentu sifat individu
·
Unit
terkecil dari materi genetic atau materi pewarisan sifat.
Gen akan
mengatur segala sifat yang tampak pada organisme. Sifat yang tampak pada
tumbuhan, misalnya daun sempit, buah bulat dan warna buah merah. Sifat yang
tampak pada manusia misalnya kulit hitam/putih, tubuh tinggi/pendek, rambut
lurus/pirang. Sifat yang tampak atau dapat diamati disebut : fenotip. Fenotip
tidak hanya disebabkan oleh gen tetapi merupakan hasil interaksi antara factor
gentik dengan factor lingkungan. Sebagai contoh seseorang memiliki gen kulit
putih, tetapi hidup di daerah panas, kemungkinan warna kulitnya tidak putih
lagi, tetapi bias berwarna agak hitam.
Untuk
mempermudah pemahaman, penulisan gen biasanya menggunakan huruf latin, baik
huruf besar maupun huruf kecil.
· Misalnya :
Gen T
menunjukkan sifat tanaman berbatang tinggi dan gen L menunjukkan fenotip daun
lebar.
Karena
suatu kromosom selalu berpasangan dengan kromosom homolognya, maka gen juga
selalu memiliki pasangan. Dengan demikian penulisan genotip menjadi terdiri
atas dua huruf.
· Misalnya :
TT (
tanaman berbatang tinggi ), dan LL ( tanaman berdaun lebar ).
Kadang-kadang
pada lokus yang sama terdapat gen-gen
yang membawa sifat berlawanan. Gen yang berlawanan diutlis dengan huruf kecil.
· Misalnya :
Gen T
untuk tanaman berbatang tinggi, dan gen t untuk tanaman berbatang pendek.
Gen L
untuk tanaman berdaun lebar dan lawannya gen l untuk tanaman berdaun sempit.
Gen-gen yang terletak pada lokus yang sama pada kromosm homolog, tetapi
berlawanan disebut : Alel.
Diantara
gen-gen sealel, ada gen yang mengalahkan gen alelnya dan ada yang pengaruhnya
sama-sama kuat. Gen yang pengaruhnya
lebih kuat disebut gen dominan, gen yang pengaruhnya lebih lemah disebut gen
resesif, sedangkan gen yang penngaruhnya sama-sama kuat disebut gen semidominan
atau intermediet.
Gen
dominan ditulis dengan huruf besar dan gen resesif ditulis dengan huruf kecil.
· Misalnya :
Pada contoh
di atas, gen T bersifat dominan dan gen t bersifat resesif, sehingga jika suatu
tanaman memiliki genotip Tt, tanaman tersebut memiliki batang yang tinggi ( gen
batang tinggi mengalahkan gen batang rendah ). Akan tetapi jika gen T dan t
bersifat semidominan, tanaman bergenotip Tt memiliki batang yang sedang.
1.
Letak
dan symbol gen
Letak gen yang terdapat pada suatu
kromosom disimbol dengan garis-garis pendek horizontal yang melewati garis
panjang vertical.Garis panjang vertical merupakan symbol suatu kromosom. Oleh karena letak gen linear, maka garis-gari
pendek tersebut juga digambarkan berjejer linear.
1.
Fungsi
gen
Fungsi pokok gen adalah :
a. Mengatur perkembangan dan metabolism
individu
b. Menyampaikan informasi genetic kepada
generasi berikutnya
c. Sebagai zarah tertentu yang terdapat
di dalam kromosom
2.
Sifat
gen
Menurut Thomas Hunt Morgan (
1866-1945) gen adalah substansi hereditas yaitu suatu kesatuan kimia yang
bersifat sebagai berikut :
a. Gen merupakan zarah tersendiri yang
kopak di dalam kromosom
b. Gen mengandung informasi genetic
c. Gen dapat menduplikasikan diri pada
peristiwa mitosis dan meiosis, artinya gen dapat membelah menjadi dua yang
sama persis sehingga dapat menyampakan
informasi genetic kepada generasi sel berikutnya.
d. Setiap gen menduduki tempat tertentu
dalam kromosom yang disebut lokus gen
e. Mengatur sifat-sifat yang diturunkan.
3.
Susunan
gen
Secara kimia, gen terdiri atas DNA
yang memiliki urutan basa tertentu dan berfungsi mengkode pembuatan satu macam
polipeptida tertentu. Panjang pendeknya urutan basa ( gen ) menentukan panjang
pendeknya rantai asam amino pada polipeptida. Di dalam DNA terdapat 4 macam
basa, gula deoksiribosa, dan fosfat. Keempat macam basa tersebut dibedakan
menjadi dua kelompok, yaitu :
Basa Purin : terdiri atas : Adenin –
Guanin
Basa Pirimidin : terdiri atas :
Sitosin – Timin.
I.
DNA
1.
Sejarah
DNA
DNA pertama kali diisolasi dari
spermatozoa dan sel darah merah burung oleh : F. Miescher ( 1869 ). DNA
tersebut dinamakan nuklein, meskipun belum diketahui perannya bagi makhluk
hidup. Tahun 1880 Fiescher menemukan adanya zat purin dan pirimidin pada DNA.
Sedangkan Kossel menemukan menemukan komponen purin yaitu Adenin dan Guanin,
serta komponen pirimidin yaitu Timin dan
Sitosin. Atas penemuan ini maka Kossel mendapat hadia Nobel pada tahun 1910.
Seorang ahli Biokimia Rusia ( Levin ) menemukan adanya gula deoksiribosa dan
gugus fosfat pada DNA. DAN PADA TAHUN 1944 penelitian dilakukan secara kolektif
oleh Avery, Macleod, dan McCarty membuktikan bahwa DNA berhubungan langsung
dengan keturunan
2.
Struktur
dan Sifat DNA
DNA merupakan polimer nukleotida.
Satu nukelotida tersusun atas tiga komponen yaitu : deoksiribosa, gugus fosfat,
dan basa nitrogen. Deoksribosa adalah molekul gula dengan 5 atom Carbon
(pentosa) yang kekurangan satu atom oksigen. Sementara itu gugus fosfat terikat
pada atom carbon nomor 5 dari molekul gula pentosa dan pada atom carbon nomor 3
pada deoksiribosa miliki nukleotida berikutnya.
Basa nitrogen terdiri atas dua jenis,
yaitu : yaitu purin dan pirimidin. Basa nitrogen purin tersusun atas : Adenin (
A ) dan Guanin ( G ), sedangkan basa nitrogen pirimidin tersusun oleh Sitosin (
C ) dan Timin ( T ).
Di dalam molekul DNA Adenin selalu
berpasangan dengan Timin, sedangkan Sitosin selalu berpasangan dengan Guanin.
Antara Adenin dan Timin dihubungkan oleh dua ikatan hidrogen yang lemah,
Sedangkan antara Sitosin dengan Guanin dihubungkan oleh tiga ikatan hidrogen.
Dengan demikian jumlah Purin selalu
sama dengan pirimidin ( A + G = C + T ). Jumlah Adenin selalu sama dengan Timin
( A = T ) dan jumlah Guanin selalu sama dengan Sitosin ( C = G ). Fenomena ini
disebut ketentuan Chargaff.
Stabilitas DNA
ditentukan oleh susunan basa dan ikatan hidrogen yang terbentuk sepanjang
rantai tersebut. Karena perbedaan jumlah hidrogen ini, maka tidak mengherankan
bahwa ikatan C G memerlukan tenaga
yang lebih besar untuk memisahkannya.
Bentuk DNA adalah benang beruas ganda
dan berpilin meyerupai spiral. Bentuk seperti ini disebut double helix. Bentuk
double helix pertama kali dijelaskan oleh : James D. Watson dan Francis H.
Crick pada tahun 1953. Menurut mereka, panjang satu spiral atau satu pilinan
atau puntiran DNA adalah 3,4 nm atau 34 Ã… (1 Ã… = 107mm) dan
mengandung 10 pasangan basa. Jadi jarak antara dua pasang basa adalah 0.34 nm (
3.4 Ã… ). Pada sel eukariotik, DNA memiliki bentuk linear, sedangkan pada sel
prokariotik bentuk DNA adalah melingkar.
Perhatikan struktur DNA berikut ini !
1.
Replikasi
DNA
DNA dapat melakukan penggandaan diri
karena memiliki sifat autokatalisis, yaitu kemampuan untuk mensintesis dirinya
sendiri. Peristiwa ini disebut replikasi. Hasil dari replikasi adalah
terbentuknya utas DNA yang baru. Dengan demikian setelah replikasi akan
terbentuk dua buah DNA double helix. Bahan untuk replikasi adalah :
deoksiribonukleosida-5-trifosfat.
Peristiwa replikasi ini terjadi pada
fase interfase dari pembelahan sel, yaitu pada saat sel siap melakukan
pembelahan. Berarti peristiwa replikasi mendahului penggandaan kromosom. Proses
replikasi melibatkan beberapa enzim, antara lain :
a. Polimerase : untuk menggabungkan
deoksiribonukleosida trifosfat
b. Helikase : untuk mempermudah membuka
rantai ganda DNA menjadi dua buah rantai tunggal
c. Ligase : untuk menyambung
bagian-bagian rantai tunggal DNA yang
baru terbentuk.
d. Primase DNA : digunakan untuk memulai
polimerase DNA
e. Protein pengikat DNA ( Single Strand
DNA binding protein ); yang berfungsi
untuk menstabilkan rantai DNA yang terbuka dan mencegah DNA bersatu kembali
f.
Girase
DNA ( topoisomerase ) : berfungsi membuka pilinan yang ditimbulkan dari proses
pembukaan rantai DNA.
Proses replikasi :
·
Dimulai
dengan membukanya pilinan dari satu ujung DNA, sehingga ikatan-ikatan hidrogen
yang lemah akan patah.
·
Kemudian
setiap belahan DNA akan lepas dari
pilinannya, sehingga membentuk polinukleotida tunggal
·
Selanjutnya
setiap basa nitrogen yang kehilangan nukleotida pasangannya akan membuat
nukleotida pelengkap ( komplemen ) dengan basa nitrogen yang sesuai
·
Pembentukan
rantai pelengkap diteruskan sampai seluruh nukleotida lama mendapatkan pasangan
baru
·
Proses
terseut akan berakhir setelah terbentuk dua buah double helix yang sama seperti
aslinya.
1 Hipotesis
tentang Replikasi DNA
Ada tiga model replikasi DNA, yaitu
konservatif, semikonservatif dan dispersif
1.1.Konservatif :
Menyatakan
bahwa kedua rantai polinukleotida dari double helix induk tetap utuh ( tidak
berubah ) dan langsung membentuk double helix yang terdiri atas rantai
polinukleotida baru
1.2.Semikonservatif :
Menyatakan
bahwa : dua rantai polinukleotida dari double helix memisahkan diri. Setiap
rantai tunggal dari double helix induk berperan sebagai pencetak untuk
membentuk rntai polinukleotida yang baru
1.3.Dispersif :
Menyatakan
bahwa : dua buah rantai polinukleotida dari double helix induk terputus-putus.
Selanjtunya potongan atau segmen tersebut memisahkan diri dan membentuk
potongan-potongan baru yang akan bersanmbung dengan potongan-potongan lama,
sehingga menghasil dua double helix yang baru.
1 Transkripsi
DNA membentuk RNA
Selain mampu melakukan replikasi
semikonservatif, DNA juga mampu melakukan transkripsi (
mengkopi diri )
sehingga menghasilkan RNA.
Prosesnya akan berlangsung sebagai
berikut :
·
Dua
utas DNA terpisah. Salah satu polinukleotida berungsi sebagai pencetak atau
sense, sedangkan yang lainnya sebagai gen atau anti sense.
Misalnya
: sense memiliki urutan basa nitrogen :
GGS STT ATT dan yang berfungsi sebagai anti sense memiliki urutan basa
komplemen : SSG GAA TAA.
·
Karena
pencetaknya atau sensenya : GGS STT ATT, maka RNA hasil cetakannya adalah : SSG
GAA UAA. Jadi RNA : SSG GAA UAA merupakan salinan dari : SSG GAA TAA
Dengan melakukan transkripsi (
pengkopian ), maka urutan basa pada gen disalin menjadi urutan basa pada RNA.
Proses transkripsi berlangsung di
dalam nukleus. Selanjutnya DNA tetap berada di dalam nukleus, sedangkan hasil
transkripsinya dikeluarkan dari nukleus menuju ke sitoplasma. Hal ini dimaksudkan
agar gen asli tetap terlindung, sedangkan hasil salinannya ditugaskan untuk
melaksanakan pesa-pesan itu berupa urutan basa nitrogen yang ada di dalam RNA.
I.
RNA
Merupakan
rantai polinukleotida berutas tunggal
dan pendek. RNA tersusun atas gugus fosfat, ribose dan basa nitrogen.
Basa nitrogen terdiri atas golongan purin ( Adenin dan Guanin ), serta golongan
pirimidin ( Sitosin dan Urasil )
Ada tiga
jenis RNA, yaitu :
1.
mRNA
messenger RNA atau juga disebut juga RNAduta berfungsi
menyeampaikan informasi genetic dari DNA yang terdapat di dalam inti sel ke
luar inti untuk diterjemahkan. mRNA berbentuk pita tunggal dan dibentuk oleh
DNA melalui proses transkripsi. Pembentukan mRNA hanya terjadi apabila akan
dilakukan sintesis protein. Setelah disintesis oleh DNA, mRNA yang telah
membawa informasi informasi dari DNA tersebut akan dikirim keluar dari inti sel
untuk diterjemahkan dalam proses sintesis protein. Setiap urutan tiga basa
nitrogen yang terdpat pada mRNA disebut
: Kodon. Jika sintesis protein telah selesai, mRNA akan segera dihancurkan.
2.
tRNA
Transfer RNA atau RNA pemindah juga
dibuat dibuat di dalam inti sel sebelum ditempatkan di dalam sitoplasma. Pada
molekul tRNA terdapat bagian yang basa-basa nitrogennya saling berpasangan dan ada bagian yang
basa-basa nitrogennya tidak berpasangan. Akibatnya, bentuk tRNA seperti
memiliki lengan-lengan. Bagian yang tidak berpasangan membentuk struktur bulat.
Bagian terpenting dari tRNA adalah terdapatnya tiga urutan basa nitrogen yang
terdapat pada ujung lengan yang cocok
dengan kodon pada mRNA. Urutan basa nitrogen tersebut dinamakan :
Antikodon
Misalnya : jika kodon pada mRNA
adalah AUG, antikodonnya adalah : UAC. Salah satu lengan tRNA merupakan tempat
yang membawa asam amino saat terjadi sintesis protein.
3.
rRNA
ribosomal RNA atau RNA ribosomal juga dibuat di
dalam sel, kemudian ditempatkan di dalam ribosom. Merupakan bagian dari organel
ribosom, berupa gabungan sejumlah protein dan RNA yang mengkatalisis
penggabungan asam amino menjadi polipeptida.
PERBEDAAN
ANTARA DNA DAN RNA
No
|
Pembanding
|
DNA
|
RNA
|
1
|
Letak
|
Nucleus, kloroplas dan mitokondria
|
Nucleus, mitokondria, kloroplas, sitoplasma, dan
ribosom
|
2
|
Fungsi
|
Pembawa informasi genetic dan sintesis protein
|
Umumnya sintesis protein
|
3
|
Rantai
|
Tangga tali berpilin ( double helix )
|
Tunggal dantidak berpilin
|
4
|
Kadar
|
Tetap
|
Kadarnya berubah-ubah tergantung aktivitas sintesis
protein
|
5
|
Gula pentosa
|
Doksiribosa
|
Ribose
|
6
|
Basa nitrogen
|
Purin : Adenin dan Guanin.
Pirimidin : Timin dan Sitosin
|
Purin : Adenin dan Guanin
Pirimidin : Urasil dan Sitosin
|
Langganan:
Postingan (Atom)